Aku
ingin kau mendengarkan semua rasa dihatiku saat ini kak...
Kamu
tau tidak, betapa harapan telah aku semayamkan dihatiku tentang kamu, tentang
kita...
Belum
sampai harapan itu tiba, kau menggoresnya dengan sikap mu yang melukai ku
kak...
Betapa
tidak, kau hadir dan aku pun sanggup menerimanya...
Alasan
ku mau menerima mu tak lain dan tak bukan karena engkau sangat baik buat ku
kak...
Kak,
bukan kah engkau yang mengajari aku untuk dapat menepati semua perkataan yang
telah aku lontarkan...
Tetapi
bagaimana dengan mu kak, kau tak mampu menepati perkataan mu itu...
Kak,
kau bertanya kepada ku bgaimna cranya supaya kamu tak menyakiti hatiku...
Namun
bgaimna pun cra kamu menjelaskan semua ini tidak akan bisa terlepas dari luka
yang kamu torehkan kepadaku...
Tetap
saja luka itu ada dan menyimpan duka...
Kau
pergi dengan tidak meninggalkan satu kata pun dan kau kemudian datang
memberikan harapan ini ada...
Tapi
ternyata apa, kau tambah melukiskan luka...
Bgaimana
tidak, kau tak memberikan alasan meninggalkan ku dan sekarang trnyta kau telah
bersamanya...
Dimana
hatimu kak..? dimana...?
Kau
mendekati sempurna, kau mendekati luar biasa,
Namun
sekarang kau benar-benar jauh dari kata sempurna...
Kau
menggoreskan luka luar biasa...
Kau
pun tak jauh berbeda dengan mereka yang menggambarkan luka dihatiku...
Luka,
luka dan luka yang kau torehkan kepadaku...
Luka
kak, benar-benar luka...
Perih
sekali hatiku saat ini...
Kak…
bisakah kau merasakan betapa rindunya saat ini yang aku rasakan
kepadamu…
aku merindukan mu kak, betapa kau mampu masuk dalam hatiku sampai saat
ini…
betapa kenangan manis dan indah yang aku selalu ingat tentang mu kak…
kak…
sedang apa engkau saat ini, adakah rasa rindu yang kau rasakan selama
ini kepadaku…
adakah dalam pikiran mu selama ini terkadang terselip untuk memikirkan
ku kak…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar