RUANG LINGKUP HUMAS
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Humas dan Pemasaran Pendidikan
Dosen Pengampu : Fatkuroji, M.Pd.
Disusun Oleh :
Durrotun Nafisah (133311036)
Eny Miftahul Janah (133311037)
Zainul Hakim (133311040)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang atau
fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi
yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Mulai
dari yayasan, perguruan tinggi, dinas militer, sampai dengan lembaga-lembaga
pemerintah, bahkan pesantren dan usaha bersama seperti Gerakan Nasional Orang
Tua Asuh (GN-OTA) pun memerlukan humas. Kebutuhan akan kehadirannya tidak bisa
dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak, karena humas merupakan
salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif.
Arti penting humas sebagai sumber informasi terpercaya kian terasa pada era
globalisasi dari “banjir informasi” seperti saat ini.
Dengan adanya humas ini, dapat memberikan keberhasilan bagi sebuah
perusahaan, karena dengan adanya humas dapat menarik masyarakat supaya tertarik
dengan produk perusahaan. Yang terpenting dalam humas ini adalah terjalin dan
terciptanya hubungan yang baik dengan masyarakat dengan sikap, dan tingkah laku
humas.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa pengertian humas (public relations)?
B.
Apa tujuan humas (public relations)?
C.
Apa fungsi humas (public relations)?
D.
Apa tugas-tugas humas (public relations)?
E.
Apa saja kegiatan humas (public relations)?
F.
Bagaimana karakteristik humas (public relations)?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian humas (public relations)
Istilah
public sukar di Indonesiakan, dan sekarang belum ada terjemahan
yang khusus serta baku. Sebagian orang berpendapat bahwa public
sama dengan masyarakat. Istilah relations pada hakikatnya
dimaksudkan dengan kegiatan membentuk suatu pertalian relasi atau menjalin
hubungan satu sama lain (Webster, 1956:227). Maka public relations
diartikan menjadi hubungan masyarakat.
Menurut
definisi kamus terbitan Institut of Public Relations (IPR), yakni sebuah
lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987, “
Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling
pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
Sedangkan
menurut kamus Fund and Wagnal, American Standard Desk Dictionary terbitan
1994, istilah humas diartikan sebagai segenap kegiatan dan teknik/ kiat yang
digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu
sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan
sepakterjangnya.[1]
DeFleur
dan Dennis (1988:297) mengutip Scott Cutlip dan Allan Center dalam
mendefinisikan public relations sebagai ‘’upaya terencana guna
mempengaruhi opini publik melalui karakter yang baik dan kinerja yang
bertanggungjawab, yang didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua
belah pihak’’.
McNamara
mendefinisikan public relations sebagai ‘’aktivitas berkelanjutan untuk
menjamin perusahaan memiliki citra yang kuat di mata publik’’. Robert L.
Dileschneider dan Dan J. Forrestal (dalam Wells, et.al.,1995:619)
mendefinisikan public relations itu secara sederhana sebagai
‘’pemanfaatan informasi untuk mempengaruhi opini publik’’. [2]
Definisi
lain dengan penekanan yang berbeda dikemukakan oleh public relations society of
America (PRSA), yaitu sebagai berikut:
a.
Public relations membantu suatu organisasi dan publiknya untuk
beradaptasi satu sama lain.
b.
Public relations adalah upaya organisasi untuk meraih kerja sama
denagn kelompok orang.
c.
Public relations membantu organisasi berinteraksi dan berkomunikasi
secara efektif dengan public utama mereka. [3]
Dengan
banyaknya pengertian diatas pemakalah dapat menyimpulkan bahwa public
relations adalah suatu organisasi yang memiliki tugas untuk memasarkan
produksi kepada masyarakat dengan cara berhubungan baik dengan masyarakat,
bersikap sopan, jujur, mendengarkan publik dan menganalisis apa saja yang
sekiranya masih kurang dalam produksi perusahaan untuk kemudian dikembangkan
supaya produksi sesuai dengan keinginan dan harapan publik.
B.
Tujuan public relations
Charles
S. Steinberg (1958:198) mengemukakan bahwa tujuan public relations
adalah menciptakan opini publik yang menyenangkan tentang kegiatan yang
dilakukan oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan. Pandangan lain datang
dari Dimock Marchall bersama rekan-rekannya, Edward, Gladys, Odgen Dimock,
Louis W. Koening, melalui bukunya yang berjudul Public Administration,
membagi tujuan public relations atas dua bagian (Sirait, 1970:21)
1.
Secara positif berusaha mendapatkan dan menambah penilaian serta
jasa baik suatu organisasi atau perusahaan
2.
Secara defensif berusaha untuk membela diri terhadap pendapat
masyarakat yang bernada negatif, bila mana diserang dan serangan itu kurang
wajar, padahal organisasi atau perusahaan itu tidak salah (terjadi
kesalahpahaman). Dengan demikian, tindakan ini merupakan salah satu aspek
penjagaan atau pertahanan.[4]
Dalam
buku dasar-dasar humas karangan Frida Kusumastuti tujuan dari humas antara
lain:
a.
Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognisi)
Tujuan
humas disini maksudnya adalah membuat publik dan organisasi atau lembaga saling
mengenal. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya
masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya
usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti tersebut. Sifat
komunikasinya cenderung informatif saja.
b.
Menjaga dan membentuk saling percaya (Aspek Afeksi)
Untuk
mencapai tujuan saling percaya ini, prinsip-prinsip komunikasi persuasif dapat
diterapkan. Kebaikan atau ketulusan masing-masing dapat diukur dengan etika
moral maupun materiil yang ditanamkan dan ditunjukkan masyarakat. Disinilah
humas menggunakan prinsip-prinsip komunikasi persuasif. Dia mempersuasi publik
untuk percaya kepada organisasi atau lembaga, sebaliknya juga organisasi atau
lembaga untuk percaya kepada publiknya.
c.
Memlihara dan menciptakan kerja sama (aspek psikomotoris)
Tujuan
berikutnya dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerja
sama nyata. Artinya,bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau
termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu.
Mengacu
pada tiga tujuan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa setelah pengetahuan
atau pikiran dibuka, emosi atau kepercayaan disentuh maka selanjutnya perilaku
positif dapat diraih. Pada akhirnya, semua itu kembali pada tujuan yang lebih
besar, yakni terbentuknya citra atau image yang favourable
terhadap organisasi lembaga dimana humas berada.[5]
Pada
pokonya kegiatan public relation bertujuan untuk mempengaruhi pendapat,
sikap, sifat dan tingkah laku publik dengan jalan menumbuhkan penerimaan dan
pengertian dari publik. Sebagai abdi masyarakat, public relation harus
selalu mengutamakan kepentingan publik atau masyarakat umumnya, menggunakan
moral atau kebiasaan yang baik, guna terpeliharanya komunikasi yang
menyenangkan di dalam masyarakat.[6]
Tujuan kegiatan public relations-nya sendiri oleh Oxley (1987:35) dinyatakan
‘’Mengupayakan dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan
publiknya’’.[7]
C.
Fungsi Humas
Dalam
buku public realition: teori dan prakter yang ditulis oleh Djanalis
Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi public realition, yakni fungsi
konstruktif dan fungsi korektif.
1.
Funsi konstruktif
Peranan
humas dalam hal ini mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan
organisasi atau lembaga, humas menyiapkan mental organisasi atau lembaga untuk
memahami kepentingan publik, humas mengevalasi perilaku publik maupun
organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen, humas menyiapkan prakondisi
untuk mencapai saling mengerti, saling percaya, saling membantu terhadap
tujuan-tujuan publik organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
2.
Fungsi korektif
Dalam
hal ini fungsi adalah humas apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi
masalah-masalah (krisis) degan publik, maka humas harus berperan dalam
mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.
Sementara
Cutlip dan Center mengatakan bahwa fungsi publik realition meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a.
Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
b.
Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini
publik pada perusahaan
c.
Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi
untuk kepentingan umum
d.
Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik
internal maupun eksternal.[8]
Dalam
buku Manajemen Pemasaran karangan Nembah F. Hartimbul Ginting, fungsi dari
humas adalah sebagai berikut:
1)
Press relation atau
pres agency. Menciptakan informasi yang layak muat di media untuk
menarik perhatian orang kepada produk atau jasa.
2)
Product publicity.
Mempublikasikan produk khusus.
3)
Public affair. Membentuk
dan memelihara hubungan dengan masyarakat.
4)
Lobbying. Membentuk dan memelihara hubungan dengan legislatif dan pemerintah
5)
Investor relation.
Memelihara hubungan dengan pemegang saham dan masyarakat finansial.
6)
Development.
Hubungan dengan donor atau organisasi nirbala untuk mendapatkan dukungan
finansial dan sukarelawan.
Humas digunakan
untuk mempromosikan produk,orang, tempat, gagasan, kegiatan, organisasi, dan
bahkan negara. [9]
D.
Tugas-tugas humas (public relations)
Inti
tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari
perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab,
saling mengerti dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan
dengan publik. Persesuaian ynag menciptakan hubungan harmonis di mana satu sama
lain saling memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah
pihak. Berdasarkan adanya dua jenis publik bagi suatu badan atau perusahaan
(publik intern dan ekstern), maka tujuan public relations pun diarahkan
melalui dua macam tugas, yaitu: di dalam dengan sebutan intern public relations,
dan di luar dengan sebutan external public relations dengan kata lain, public
relations mengemban tugas atas tujuannya tadi, yaitu berkomunikasi ke dalam
dengan publik intern, dan ke luar dengan publik ekstern. [10] Unsur-unsur
dari stakeholder internal antara lain: pemegang saham, manajer dan Top
Executives, karyawan, keluarga karyawan. [11]
1.
Internal public relations
Sudah
tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target Internal
Public Relations, terutama suasana di antara para karyawannya yang
mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan badan atau perusahaannya.
Kegiatan public relations ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk
memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi
antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku,
serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan.
Perusahaan
memerlukan pegawai yang memiliki sifat-sifat disiplin, penuh tanggung jawab,
dan sopan terhadap atasan atau sesamanya. Keserasian hubungan diantara para
pegawai, baik vertikal maupun horizontal
diharapkan akan memperkuat tim kerja dalam perusahaan itu.
Semuanya itu hanya sebagian tugas dan usaha
untuk mencapai tujuan dari Internal Public Relations. Banyak lagi tugas
dan upaya lain yang bisa dipikirkan petugas public relations guna
menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam lingkungan publik intern perusahaannya.
Upaya-upaya yang dapat memecahkan
permasalahan-permasalahan atau problem di lingkungan intern perusahaan itu,
seperti:
a.
Bagaimana memelihara hubungan baik antara majikan atau pemimpin dan
buruh atau bawahan serta antara buruh dan pegawainya dengan rekan-rekan
sekerjanya.
b.
Bagaimana mempertinggi produktivitas sumberdaya manusia (SDM) yang
ada di dalam perusahaan itu.
c.
Bagaimana caranya menggerakkan para pegawai agar memberikan
pelayanan kepada publik dengan sebaik-baiknya.
d.
Bagaimana caranya mengadakan komunikasi yang teratur dan tepat guna
antara majikan atau pimpinan dengan buruh atau pegawai yang dipimpinnya.
e.
Bagaimana mempertinggi kecakapan dan pengetahuan semua SDM yang ada
di perusahaan itu.
f.
Bagaimana memberikan hiburan dan kesempatan untuk bersantai bagi
buruh atau pegawai.
g.
Bagaimana usaha meningkatkan kebersihan, ketertiban, serta
keindahan kantor, pabrik dan seluruh lingkungannya.
h.
Bagaimana cara mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam kehidupan
perusahaan.
i.
Bagaimana memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri, dan
lain-lain masalah yang timbul dalam perusahaan itu.
2.
External public relations
Bagi
suatu perusahaan, hubungan dengan publik di luar perusahaannya merupakan suatu
keharusan yang mutlak. Sesuai dengan sifatnya, dalam masyarakat modern tidak
akan ada kemungkinan bagi seorang insan atau suatu badan bisa hidup menyendiri.
Masing-masing akan saling membutuhkan satu sama lain. Seperti halnya suatu
perusahaan, tidak akan mungkin bisa hidup kalau tidak bisa mendatangkan bahan
baku, kemudian menyalurkan dan memasarkan hasil produksinya.
Semua
komunikasi dengan publik ekstern hendaknya dilakukan perusahaan itu secara informatif
dan persuasif. Informasi hendaknya dilakukan perusahaan itu secara jujur,
teliti, sempurna dan berdasarkan fakta yang sebenarnya. Sifat yang ramah
merupakan salah satu syarat yang bisa menentukan berhasil tidaknya usaha External
Public Relations. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar
membangkitkan perhatian komunikan (publik), sehingga timbul rasa tertarik akan
pesan atau barang yang disodorkan kepadanya. Dengan cara penyajian yang
bijaksana akan timbul keinginan publik untuk mencoba memiliki barang itu atau
menyesuaikan dirinya dengan pesan tersebut, yang kemudian yang disusul dengan
keputusannya untuk meiliki barang itu atau menerima pesan tersebut. Komunikasi
yang dilaksanakan, baik secara informatif maupun persuasif, bertujuan untuk
memecahkan problem yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan ke luar.[12] Unsur-unsur
stakeholder eksternal adalah: konsumen, bank, pemerintah,
pesaing, dan komunitas. [13]Adapun
masalah atau problem yang perlu dipecahkan dalam kegiatan External Public
Relation itu antara lain meliputi:
a.
Bagaimana memperluas pasar bagi produksinya.
b.
Bagaimana memperkenalkan produksinya kepada masyarakat.
c.
Bagaimana cara mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik
maupun masyarakat.
d.
Bagaimana memelihara hubungan baik dengan para pejabat pemerintahan atau negara.
e.
Bagaimana cara mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap
perusahaan.
f.
Bagaimana memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion-leader.
g.
Bagaimana memelihara hubungan baik dengan para pemasok dan
publik-publik yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
h.
Problem lainnya yang menyangkut persoalan antara perusahaan dengan
masyarakat yang ada di luar perusahaan, untuk mencapai rasa simpatik dan
kepercayaan dari publik-publik yang ada di dalam masyarakat itu.
Dengan
demikian, banyak usaha yang perlu dikerjakan dalam External Public Relations,
usaha untuk memperoleh dukungan serta kesediaan publik untuk bekerja sama
dengan perusahaan. Demi terwujudnya hal tersebut, petugas Public Relations
hendaknya mampu melaksanakan tindakan-tindakan berikut ini di dalam
perusahaannya:
1)
Mengadakan analisa dan penilaian terhadap sikap dan opini publik
yang menanggapi kebijakan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan
menerapkan metodenya.
2)
Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan sehubungan
dengan tujuan Public Relations, terutama dalam kegiatan perusahaan yang
mendapat sorotan atau krtikan publik.
3)
Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan
objektif, agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan
perkembangan perusahaan.
4)
Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi
staf ke arah yang efktif. Baik untuk keseluruhan perusahaan maupun khusus di
bagian Public Relations.
5)
Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan,
kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.[14]
E.
Kegiatan Humas
Kegiatan
merupakan implementasi dari tugas. Dengan demikian, kegiatan humas sebenarnya
adalah implementasi dari tugas humas untuk mencapai tujuan humas dan
menjalankan fungsi dan perannya secara menyeluruh.
Kegiatan
humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam
simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal,
sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis proposal, artikel, progres
report, menulis untuk presentasi, menulis untuk pers (press release),
membuat rekomendasi dan sebagainya. Sedangkan verbal lisan antara lain jumpa
pers, guest guide/open house, announcer, presenter, desk informations,
dan sebagainya. Kegiatan komunikasi nonverbal meliputi penyelenggaraan pameran,
seminar, special event, riset/penelitian, pers kliping, dan sebagainya.
Kegiatan
komunikasi dapat pula berarti keggiatan dalam proses komunikasi itu sendiri.
Meliputi mencari informasi (fact finding melalui observasi, riset, ke
perpustakaan, media seeking, dan sebagainya). Kemudian mengolah
informasi, meliputi mengedit, merangkum, identifikasi, analisis data, dan
sebagainya. Kemudian mendestrisibusikan informasi baik secara verbal tulis,
maupun verbal lisan, dan nonverbal. Semua itu adalah kegiatan berkomunikasi.
Yakni kegiatan yang berkaitan dengan proses pentransferan dan penerimaan ide,
gagasan, dan segala macam informasi dengan tujuan tertentu. (kegiatan humas
secara teknis dibahas dalam buku Kegiatan Humas karangan Frida
Kusumastuti, 1997, UMM-Press).
Elizabeth
G. Ananto pernah melakukan penelitian di Indonesia terhadap 292 responden. Dari
hasil riset ternyata kegiatan terbesar humas adalah menulis, editing, media
relation, special event, bebrbicara, produksi, riset, programming,
dan konseling (konsultasi). Sedangkan penggunaan waktu terbesar petugas humas
adalah untuk koordinasi, perencanaan, dan negoisasi. Sementara secara awam
terlihat bahwa penanganan hubungan dengan pers juga merupakan kegiatan yang
paling kontiniu dan sering dilakukan oleh [etugas humas. Kegiatannya antara
lain: jumpa pers, membuat dan mengirim pers release, kunjungan pers,
pers tour, pers kliping, dan counter press.[15]
F.
KARAKTERISTIK HUMAS
Karakteristik
humas adalah sebagai berikut:
1.
Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah
Hakikat
humas adalah komunikasi. Namun, tidak semua komunikasi dapat dikatakan humas.
Komunikasi yang menjadi ciri khas kehumasan adalah komunikasi dua arah yang
memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik.
2.
Sifatnya yang terencana
Sifat
humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja atau aktivitas humas
merupakan kerja atau aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode,
terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata).
3.
Berorientasi pada organisasi atau lembaga
Visi, misi dan
budaya organisasi atau lembaga yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat
mencapai tujuan humas dan mendukung manajemen lainnya.
4.
Sasarannya adalah publik
Sasaran humas
adalah publik, yakni suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki
karakteristik kepentingan yang sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan.
Dalam praktik publik ini dikelmpokkan menjadi dua, yakni publik internal dan
publik eksternal.[16]
IV.
KESIMPULAN
Public
relations adalah suatu
organisasi yang memiliki tugas untuk memasarkan produksi kepada masyarakat
dengan cara berhubungan baik dengan masyarakat, bersikap sopan, jujur,
mendengarkan publik dan menganalisis apa saja yang sekiranya masih kurang dalam
produksi perusahaan untuk kemudian dikembangkan supaya produksi sesuai dengan
keinginan dan harapan publik.
Public
relation bertujuan
untuk mempengaruhi pendapat, sikap, sifat dan tingkah laku publik dengan jalan
menumbuhkan penerimaan dan pengertian dari publik.
Sementara
Cutlip dan Center mengatakan bahwa fungsi publik realition meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1.
Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
2.
Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini
publik pada perusahaan.
3.
Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi
untuk kepentingan umum.
4.
Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik
internal maupun eksternal.
Inti
tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari
perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab,
saling mengerti dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan
dengan publik.
Kegiatan
terbesar humas adalah menulis, editing, media relation, special event, bebrbicara,
produksi, riset, programming, dan konseling (konsultasi). Sedangkan
penggunaan waktu terbesar petugas humas adalah untuk koordinasi, perencanaan,
dan negoisasi. Sementara secara awam terlihat bahwa penanganan hubungan dengan
pers juga merupakan kegiatan yang paling kontiniu dan sering dilakukan oleh petugas
humas. Kegiatannya antara lain: jumpa pers, membuat dan mengirim pers
release, kunjungan pers, pers tour, pers kliping, dan counter
press.
Karakteristik
humas adalah sebagai berikut:
1.
Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah.
2.
Sifatnya yang terencana.
3.
Berorientasi pada organisasi atau lembaga .
4.
Sasarannya adalah publik.
V.
PENUTUP
Demikian
makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari dalam pembuatannya masih jauh dari
kata sempurna, karena masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah kami selanjutnya.
[1] M. Linggar
Anggoro. Teori dan Profesi Kehumasan.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2000). Hlm 1-2.
[2] Yosal
Iriantara. Manajemen strategis public
relations. (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2004). Hlm. 43-44.
[3] Keith
Butteric. Pengantar public Relations Teori dan Praktek. (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2012). Hlm. 9
[4] Kustadi Suhandang.
Public Relations Perusahaan. (Bandung: Nuansa, 2004) . Hlm 53-54.
[5] Frida
Kusumastuti. Dasar-Dasar Humas.(Bogor: Ghalia Indonesia,2002). Hlm 20-22
[6] Kustadi
Suhandang . 2004. Hlm 54
[7] Yosal
Iriantara. 2004. Hlm 57
[8]Frida
Kusumastuti. Hlm. 22-24.
[9] Nembah F.
Hartimbul Ginting. Manajemen Pemasaran. (Bandung: CV YRAMA WODYA, 2011).
Hlm. 209.
[10] Kustadi
Suhandang. 2004. Hlm. 73-82.
[11] Rhenal Kasadi.
Manajemen Public Relations. (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1994).
Hlm. 66-74.
[12] Kustadi
Suhandang. 2004. Hlm. 73-82.
[13] Rhenal Kasadi. Manajemen Public Relations. (Jakarta: PT
Pustaka Utama Grafiti, 1994). Hlm. 77-80.
[14] Kustadi
Suhandang. 2004. Hlm. 73-82.
[15] Frida
Kusumastuti. Hlm. 26-28.
[16] Frida
Kusumastuti. Hlm. 15-17.
Boleh saya beli buku dasar dasar humas penulisnya Frida Kusumastuti?
BalasHapus