Sabtu, 13 Desember 2014

Makalah humas dan pemasaran pendidikan



RUANG LINGKUP HUMAS
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Humas dan Pemasaran Pendidikan
Dosen Pengampu : Fatkuroji, M.Pd.



Disusun Oleh :
 Durrotun Nafisah                               (133311036)
 Eny Miftahul Janah                           (133311037)
Zainul Hakim                                    (133311040)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2014


I.                PENDAHULUAN
Pada dasarnya, humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Mulai dari yayasan, perguruan tinggi, dinas militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah, bahkan pesantren dan usaha bersama seperti Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) pun memerlukan humas. Kebutuhan akan kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak, karena humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Arti penting humas sebagai sumber informasi terpercaya kian terasa pada era globalisasi dari “banjir informasi” seperti saat ini.
Dengan adanya humas ini, dapat memberikan keberhasilan bagi sebuah perusahaan, karena dengan adanya humas dapat menarik masyarakat supaya tertarik dengan produk perusahaan. Yang terpenting dalam humas ini adalah terjalin dan terciptanya hubungan yang baik dengan masyarakat dengan sikap, dan tingkah laku humas.

II.              RUMUSAN MASALAH
A.    Apa pengertian humas (public relations)?
B.    Apa tujuan humas (public relations)?
C.    Apa fungsi humas (public relations)?
D.    Apa tugas-tugas humas (public relations)?
E.     Apa saja kegiatan humas (public relations)?
F.     Bagaimana karakteristik humas (public relations)?
III.            PEMBAHASAN
A.  Pengertian humas (public relations)
Istilah public sukar di Indonesiakan, dan sekarang belum ada terjemahan yang khusus serta baku. Sebagian orang berpendapat bahwa public sama dengan masyarakat. Istilah relations pada hakikatnya dimaksudkan dengan kegiatan membentuk suatu pertalian relasi atau menjalin hubungan satu sama lain (Webster, 1956:227). Maka public relations diartikan menjadi hubungan masyarakat.
Menurut definisi kamus terbitan Institut of Public Relations (IPR), yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987, “ Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
Sedangkan menurut kamus Fund and Wagnal, American Standard Desk Dictionary terbitan 1994, istilah humas diartikan sebagai segenap kegiatan dan teknik/ kiat yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepakterjangnya.[1]
DeFleur dan Dennis (1988:297) mengutip Scott Cutlip dan Allan Center dalam mendefinisikan public relations sebagai ‘’upaya terencana guna mempengaruhi opini publik melalui karakter yang baik dan kinerja yang bertanggungjawab, yang didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak’’.
McNamara mendefinisikan public relations sebagai ‘’aktivitas berkelanjutan untuk menjamin perusahaan memiliki citra yang kuat di mata publik’’. Robert L. Dileschneider dan Dan J. Forrestal (dalam Wells, et.al.,1995:619) mendefinisikan public relations itu secara sederhana sebagai ‘’pemanfaatan informasi untuk mempengaruhi opini publik’’. [2]
Definisi lain dengan penekanan yang berbeda dikemukakan oleh public relations society of America (PRSA), yaitu sebagai berikut:
a.      Public relations membantu suatu organisasi dan publiknya untuk beradaptasi satu sama lain.
b.     Public relations adalah upaya organisasi untuk meraih kerja sama denagn kelompok orang.
c.      Public relations membantu organisasi berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan public utama mereka. [3]
Dengan banyaknya pengertian diatas pemakalah dapat menyimpulkan bahwa public relations adalah suatu organisasi yang memiliki tugas untuk memasarkan produksi kepada masyarakat dengan cara berhubungan baik dengan masyarakat, bersikap sopan, jujur, mendengarkan publik dan menganalisis apa saja yang sekiranya masih kurang dalam produksi perusahaan untuk kemudian dikembangkan supaya produksi sesuai dengan keinginan dan harapan publik.

B.    Tujuan public relations
Charles S. Steinberg (1958:198) mengemukakan bahwa tujuan public relations adalah menciptakan opini publik yang menyenangkan tentang kegiatan yang dilakukan oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan. Pandangan lain datang dari Dimock Marchall bersama rekan-rekannya, Edward, Gladys, Odgen Dimock, Louis W. Koening, melalui bukunya yang berjudul Public Administration, membagi tujuan public relations atas dua bagian (Sirait, 1970:21)
1.   Secara positif berusaha mendapatkan dan menambah penilaian serta jasa baik suatu organisasi atau perusahaan
2.   Secara defensif berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, bila mana diserang dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi atau perusahaan itu tidak salah (terjadi kesalahpahaman). Dengan demikian, tindakan ini merupakan salah satu aspek penjagaan atau pertahanan.[4]

Dalam buku dasar-dasar humas karangan Frida Kusumastuti tujuan dari humas antara lain:
a.    Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognisi)
Tujuan humas disini maksudnya adalah membuat publik dan organisasi atau lembaga saling mengenal. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti tersebut. Sifat komunikasinya cenderung informatif saja.
b.   Menjaga dan membentuk saling percaya (Aspek Afeksi)
Untuk mencapai tujuan saling percaya ini, prinsip-prinsip komunikasi persuasif dapat diterapkan. Kebaikan atau ketulusan masing-masing dapat diukur dengan etika moral maupun materiil yang ditanamkan dan ditunjukkan masyarakat. Disinilah humas menggunakan prinsip-prinsip komunikasi persuasif. Dia mempersuasi publik untuk percaya kepada organisasi atau lembaga, sebaliknya juga organisasi atau lembaga untuk percaya kepada publiknya.
c.    Memlihara dan menciptakan kerja sama (aspek psikomotoris)
Tujuan berikutnya dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerja sama nyata. Artinya,bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu.

Mengacu pada tiga tujuan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa setelah pengetahuan atau pikiran dibuka, emosi atau kepercayaan disentuh maka selanjutnya perilaku positif dapat diraih. Pada akhirnya, semua itu kembali pada tujuan yang lebih besar, yakni terbentuknya citra atau image yang favourable terhadap organisasi lembaga dimana humas berada.[5]
Pada pokonya kegiatan public relation bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, sikap, sifat dan tingkah laku publik dengan jalan menumbuhkan penerimaan dan pengertian dari publik. Sebagai abdi masyarakat, public relation harus selalu mengutamakan kepentingan publik atau masyarakat umumnya, menggunakan moral atau kebiasaan yang baik, guna terpeliharanya komunikasi yang menyenangkan di dalam masyarakat.[6] Tujuan kegiatan public relations-nya sendiri oleh Oxley (1987:35) dinyatakan ‘’Mengupayakan dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan publiknya’’.[7]
C.    Fungsi Humas
Dalam buku public realition: teori dan prakter yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi public realition, yakni fungsi konstruktif dan fungsi korektif.
1.     Funsi konstruktif
Peranan humas dalam hal ini mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi atau lembaga, humas menyiapkan mental organisasi atau lembaga untuk memahami kepentingan publik, humas mengevalasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen, humas menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling mengerti, saling percaya, saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
2.     Fungsi korektif
Dalam hal ini fungsi adalah humas apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah (krisis) degan publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.

Sementara Cutlip dan Center mengatakan bahwa fungsi publik realition meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.    Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
b.   Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan
c.    Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum
d.   Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal.[8]

Dalam buku Manajemen Pemasaran karangan Nembah F. Hartimbul Ginting, fungsi dari humas adalah sebagai berikut:
1)   Press relation atau pres agency. Menciptakan informasi yang layak muat di media untuk menarik perhatian orang kepada produk atau jasa.
2)   Product publicity. Mempublikasikan produk khusus.
3)   Public affair. Membentuk dan memelihara hubungan dengan masyarakat.
4)    Lobbying. Membentuk dan memelihara hubungan dengan legislatif dan pemerintah
5)   Investor relation. Memelihara hubungan dengan pemegang saham dan masyarakat finansial.
6)   Development. Hubungan dengan donor atau organisasi nirbala untuk mendapatkan dukungan finansial dan sukarelawan.
Humas digunakan untuk mempromosikan produk,orang, tempat, gagasan, kegiatan, organisasi, dan bahkan negara. [9]

D.    Tugas-tugas humas (public relations)
Inti tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling mengerti dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Persesuaian ynag menciptakan hubungan harmonis di mana satu sama lain saling memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Berdasarkan adanya dua jenis publik bagi suatu badan atau perusahaan (publik intern dan ekstern), maka tujuan public relations pun diarahkan melalui dua macam tugas, yaitu: di dalam dengan sebutan intern public relations, dan di luar dengan sebutan external public relations dengan kata lain, public relations mengemban tugas atas tujuannya tadi, yaitu berkomunikasi ke dalam dengan publik intern, dan ke luar dengan publik ekstern. [10] Unsur-unsur dari stakeholder internal antara lain: pemegang saham, manajer dan Top Executives, karyawan, keluarga karyawan. [11]
1.   Internal public relations
Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target Internal Public Relations, terutama suasana di antara para karyawannya yang mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan badan atau perusahaannya. Kegiatan public relations ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan.
Perusahaan memerlukan pegawai yang memiliki sifat-sifat disiplin, penuh tanggung jawab, dan sopan terhadap atasan atau sesamanya. Keserasian hubungan diantara para pegawai, baik  vertikal maupun horizontal diharapkan akan memperkuat tim kerja dalam perusahaan itu.
     Semuanya itu hanya sebagian tugas dan usaha untuk mencapai tujuan dari Internal Public Relations. Banyak lagi tugas dan upaya lain yang bisa dipikirkan petugas public relations guna menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam lingkungan publik intern perusahaannya.
     Upaya-upaya yang dapat memecahkan permasalahan-permasalahan atau problem di lingkungan intern perusahaan itu, seperti:
a.    Bagaimana memelihara hubungan baik antara majikan atau pemimpin dan buruh atau bawahan serta antara buruh dan pegawainya dengan rekan-rekan sekerjanya.
b.   Bagaimana mempertinggi produktivitas sumberdaya manusia (SDM) yang ada di dalam perusahaan itu.
c.    Bagaimana caranya menggerakkan para pegawai agar memberikan pelayanan kepada publik dengan sebaik-baiknya.
d.   Bagaimana caranya mengadakan komunikasi yang teratur dan tepat guna antara majikan atau pimpinan dengan buruh atau pegawai yang dipimpinnya.
e.    Bagaimana mempertinggi kecakapan dan pengetahuan semua SDM yang ada di perusahaan itu.
f.    Bagaimana memberikan hiburan dan kesempatan untuk bersantai bagi buruh atau pegawai.
g.   Bagaimana usaha meningkatkan kebersihan, ketertiban, serta keindahan kantor, pabrik dan seluruh lingkungannya.
h.   Bagaimana cara mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam kehidupan perusahaan.
i.     Bagaimana memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri, dan lain-lain masalah yang timbul dalam perusahaan itu.

2.     External public relations
Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik di luar perusahaannya merupakan suatu keharusan yang mutlak. Sesuai dengan sifatnya, dalam masyarakat modern tidak akan ada kemungkinan bagi seorang insan atau suatu badan bisa hidup menyendiri. Masing-masing akan saling membutuhkan satu sama lain. Seperti halnya suatu perusahaan, tidak akan mungkin bisa hidup kalau tidak bisa mendatangkan bahan baku, kemudian menyalurkan dan memasarkan hasil produksinya.
Semua komunikasi dengan publik ekstern hendaknya dilakukan perusahaan itu secara informatif dan persuasif. Informasi hendaknya dilakukan perusahaan itu secara jujur, teliti, sempurna dan berdasarkan fakta yang sebenarnya. Sifat yang ramah merupakan salah satu syarat yang bisa menentukan berhasil tidaknya usaha External Public Relations. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik), sehingga timbul rasa tertarik akan pesan atau barang yang disodorkan kepadanya. Dengan cara penyajian yang bijaksana akan timbul keinginan publik untuk mencoba memiliki barang itu atau menyesuaikan dirinya dengan pesan tersebut, yang kemudian yang disusul dengan keputusannya untuk meiliki barang itu atau menerima pesan tersebut. Komunikasi yang dilaksanakan, baik secara informatif maupun persuasif, bertujuan untuk memecahkan problem yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan ke luar.[12] Unsur-unsur stakeholder eksternal adalah: konsumen, bank, pemerintah, pesaing, dan komunitas. [13]Adapun masalah atau problem yang perlu dipecahkan dalam kegiatan External Public Relation itu antara lain meliputi:
a.    Bagaimana memperluas pasar bagi produksinya.
b.   Bagaimana memperkenalkan produksinya kepada masyarakat.
c.    Bagaimana cara mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik maupun masyarakat.
d.   Bagaimana memelihara hubungan baik dengan para pejabat  pemerintahan atau negara.
e.    Bagaimana cara mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan.
f.    Bagaimana memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion-leader.
g.   Bagaimana memelihara hubungan baik dengan para pemasok dan publik-publik yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
h.   Problem lainnya yang menyangkut persoalan antara perusahaan dengan masyarakat yang ada di luar perusahaan, untuk mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik-publik yang ada di dalam masyarakat itu.

Dengan demikian, banyak usaha yang perlu dikerjakan dalam External Public Relations, usaha untuk memperoleh dukungan serta kesediaan publik untuk bekerja sama dengan perusahaan. Demi terwujudnya hal tersebut, petugas Public Relations hendaknya mampu melaksanakan tindakan-tindakan berikut ini di dalam perusahaannya:
1)     Mengadakan analisa dan penilaian terhadap sikap dan opini publik yang menanggapi kebijakan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya.
2)     Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan sehubungan dengan tujuan Public Relations, terutama dalam kegiatan perusahaan yang mendapat sorotan atau krtikan publik.
3)     Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif, agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan.
4)     Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efktif. Baik untuk keseluruhan perusahaan maupun khusus di bagian Public Relations.
5)     Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.[14]

E.    Kegiatan Humas
Kegiatan merupakan implementasi dari tugas. Dengan demikian, kegiatan humas sebenarnya adalah implementasi dari tugas humas untuk mencapai tujuan humas dan menjalankan fungsi dan perannya secara menyeluruh.
Kegiatan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis proposal, artikel, progres report, menulis untuk presentasi, menulis untuk pers (press release), membuat rekomendasi dan sebagainya. Sedangkan verbal lisan antara lain jumpa pers, guest guide/open house, announcer, presenter, desk informations, dan sebagainya. Kegiatan komunikasi nonverbal meliputi penyelenggaraan pameran, seminar, special event, riset/penelitian, pers kliping, dan sebagainya.
Kegiatan komunikasi dapat pula berarti keggiatan dalam proses komunikasi itu sendiri. Meliputi mencari informasi (fact finding melalui observasi, riset, ke perpustakaan, media seeking, dan sebagainya). Kemudian mengolah informasi, meliputi mengedit, merangkum, identifikasi, analisis data, dan sebagainya. Kemudian mendestrisibusikan informasi baik secara verbal tulis, maupun verbal lisan, dan nonverbal. Semua itu adalah kegiatan berkomunikasi. Yakni kegiatan yang berkaitan dengan proses pentransferan dan penerimaan ide, gagasan, dan segala macam informasi dengan tujuan tertentu. (kegiatan humas secara teknis dibahas dalam buku Kegiatan Humas karangan Frida Kusumastuti, 1997, UMM-Press).
Elizabeth G. Ananto pernah melakukan penelitian di Indonesia terhadap 292 responden. Dari hasil riset ternyata kegiatan terbesar humas adalah menulis, editing, media relation, special event, bebrbicara, produksi, riset, programming, dan konseling (konsultasi). Sedangkan penggunaan waktu terbesar petugas humas adalah untuk koordinasi, perencanaan, dan negoisasi. Sementara secara awam terlihat bahwa penanganan hubungan dengan pers juga merupakan kegiatan yang paling kontiniu dan sering dilakukan oleh [etugas humas. Kegiatannya antara lain: jumpa pers, membuat dan mengirim pers release, kunjungan pers, pers tour, pers kliping, dan counter press.[15]

F.     KARAKTERISTIK HUMAS
Karakteristik humas adalah sebagai berikut:
1.   Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah
Hakikat humas adalah komunikasi. Namun, tidak semua komunikasi dapat dikatakan humas. Komunikasi yang menjadi ciri khas kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik.
2.   Sifatnya yang terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja atau aktivitas humas merupakan kerja atau aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode, terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata).
3.   Berorientasi pada organisasi atau lembaga
Visi, misi dan budaya organisasi atau lembaga yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai tujuan humas dan mendukung manajemen lainnya.
4.   Sasarannya adalah publik
Sasaran humas adalah publik, yakni suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan. Dalam praktik publik ini dikelmpokkan menjadi dua, yakni publik internal dan publik eksternal.[16]
IV.            KESIMPULAN
Public relations adalah suatu organisasi yang memiliki tugas untuk memasarkan produksi kepada masyarakat dengan cara berhubungan baik dengan masyarakat, bersikap sopan, jujur, mendengarkan publik dan menganalisis apa saja yang sekiranya masih kurang dalam produksi perusahaan untuk kemudian dikembangkan supaya produksi sesuai dengan keinginan dan harapan publik.
Public relation bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, sikap, sifat dan tingkah laku publik dengan jalan menumbuhkan penerimaan dan pengertian dari publik.
Sementara Cutlip dan Center mengatakan bahwa fungsi publik realition meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.   Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
2.   Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.
3.   Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
4.   Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal.
Inti tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling mengerti dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik.
Kegiatan terbesar humas adalah menulis, editing, media relation, special event, bebrbicara, produksi, riset, programming, dan konseling (konsultasi). Sedangkan penggunaan waktu terbesar petugas humas adalah untuk koordinasi, perencanaan, dan negoisasi. Sementara secara awam terlihat bahwa penanganan hubungan dengan pers juga merupakan kegiatan yang paling kontiniu dan sering dilakukan oleh petugas humas. Kegiatannya antara lain: jumpa pers, membuat dan mengirim pers release, kunjungan pers, pers tour, pers kliping, dan counter press.
Karakteristik humas adalah sebagai berikut:
1.     Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah.
2.     Sifatnya yang terencana.
3.     Berorientasi pada organisasi atau lembaga .
4.     Sasarannya adalah publik.

V.              PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari dalam pembuatannya masih jauh dari kata sempurna, karena masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah kami selanjutnya.











[1] M. Linggar Anggoro. Teori dan Profesi Kehumasan.  (Jakarta: Bumi Aksara, 2000). Hlm 1-2.
[2] Yosal Iriantara. Manajemen  strategis public relations. (Jakarta: Ghalia  Indonesia, 2004). Hlm. 43-44.
[3] Keith Butteric. Pengantar public Relations Teori dan Praktek. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012). Hlm. 9
[4] Kustadi Suhandang. Public Relations Perusahaan. (Bandung: Nuansa, 2004) . Hlm 53-54.
[5] Frida Kusumastuti. Dasar-Dasar Humas.(Bogor: Ghalia Indonesia,2002). Hlm 20-22
[6] Kustadi Suhandang . 2004. Hlm 54
[7] Yosal Iriantara. 2004. Hlm 57
[8]Frida Kusumastuti. Hlm. 22-24.
[9] Nembah F. Hartimbul Ginting. Manajemen Pemasaran. (Bandung: CV YRAMA WODYA, 2011). Hlm. 209.
[10] Kustadi Suhandang. 2004. Hlm. 73-82.

[11] Rhenal Kasadi. Manajemen Public Relations. (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1994). Hlm. 66-74.
[12] Kustadi Suhandang. 2004. Hlm. 73-82.
[13] Rhenal Kasadi. Manajemen Public Relations. (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1994). Hlm. 77-80.

[14] Kustadi Suhandang. 2004. Hlm. 73-82.
[15] Frida Kusumastuti. Hlm. 26-28.
[16] Frida Kusumastuti. Hlm. 15-17.
 

1 komentar:

  1. Boleh saya beli buku dasar dasar humas penulisnya Frida Kusumastuti?

    BalasHapus