Sabtu, 07 Juni 2014

Makalah karya tulis ilmiah



TEKNIK PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu: M,Rikza Chamami, MSI

Disusun Oleh:
Muhammad Adib Af'al     (133311034)
Irrodhatus Salamah           (133311035)
Durrotun Nafisah              (133311036)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014



I.                PENDAHULUAN
Teknik penulisan laporan hasil penelitian harus sesuai dengan sistematika penyusunan karangan ilmiah. Laporan hasil penelitian merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kegiatan penelitian yang dituangkan dalam bahasa tulis. Adapun sistematika penulisannya secara mendasar telah dituankan dalam pedoman penyusunan karya tulis ilmiah di bidang pendidikan dan angka kredit pengembangan profesi guru.
Hal pertama yang harus diketahui oleh penyusun laporan adalah untuk apa laporan disusun dan kepada siapa laporan akan disampaikan. Berdasarkan tujuan dan sasaran laporan di atas, maka isi dan bahasa yang digunakan pun akan disajikan sedemikian rupa agar pembaca memahami maksud laporan tersebut dengan baik.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembakuan bahasa laporan penelitian berarti juga standarisasi penulisannya. Standarisasi penulisan yang menyangkut berbagai hal. Standar artinya tetap, baku dan tidak berubah setiap saat. Ada kaidah-kaidah bahasa yang mantap. Kaidah-kaidah inilah yang mendasari tolak ukur agar bahasa laporan penelitian standar.

II.              RUMUSAN MASALAH
A.    Apakah pengertian, peran dan unsur-unsur dari laporan hasil penelitian?
B.    Bagaimana peran laporan hasil penelitian?
C.    Apa tujuan penulisan laporan hasil penelitian?
D.    Bagaimana ruang lingkup laporan hasil penelitian?
E.     Apa saja langkah penyusunan dalam laporan hasil penelitian?
F.     Berikan contoh laporan hasil penelitian?

III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan peran Laporan Hasil Penelitian
Penelitian dapat di definisikan sebagai “ Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah”. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[1]
Membuat laporan penelitian adalah bagian terakhir dari suatu penelitian. Adapun yang dimaksud dengan laporan penelitian disini ialah suatu karangan yang menguraikan secara lengkap tentang proses dan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Proses yang dimaksud adalah sesuai dengan tahap-tahap pekerjaan manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian.
Sesuai dengan batasan yang seperti ini, maka perencanaan suatu laporan penelitian secara umum dapat di bedakan atas dua macam yaitu:
1.   Sebagai keterangan bagi semua pihak tentang manajemen penelitian, sehingga bukan saja mudah dipahami tetapi juga dapat dipakai sebagai contoh, jika kebetulan ada pihak lain yang tertarik dan ingin melakukan penelitian serupa.
2.   Sebagai manifestasi dari pertanggungjawaban ilmiah yakni mengungkapkan hasil-hasil yang diperoleh dengan harapan kiranya dapat dipergunakan bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan yang di dalamnya termasuk antara lain yang membiayai penelitian tersebut.

Bentuk dari laporan penelitian ini banyak macamnya. Jika disederhanakan dapat dibedakan alas dua macam yaitu:
a.       Berupa karangan ilmiah untuk dipublikasikan dalam majalah ilmiah yang sesuai.
b.        Berupa buku yang diterbitkan tersendiri.

Tentu tidak sulit dipahami bahwa laporan penelitian berupa karangan ilmiah adalah lebih singkat daripada laporan penelitian berupa buku.
Karangan ilmiah hanya mengungkapkan hal yang poko-pokok saja. Sedangkan buku mengandung uraian yang lebih lengkap dan terperinci.

Bertitik tolak dari peranan laporan penelitian sebagaimana dikemukakan di atas, maka unsur-unsur pokok yang terdapat dalam suatu laporan penelitian dapat pula dibedakan atas dua macam yaitu:
1.   Unsur-unsur yang menerangkan tentang manajemen penelitian, yakni tentang bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan.
2.   Unsur-unsur yang menguraikan hasil penelitian yang dilakukan.[2]

Sebelum laporan penelitian ditulis, sebaiknya kita memahami sasaran yang akan membaca laporan pengertian yang kita buat. Laporan disarankan ditulis untuk pembaca tertentu yang menerima pengaruh tertentu.Namun pembaca yang di kategorikan dikenal dengan baik, sebenarnya juga, menyiratkan beberapa hal penting dan isu-isu yang mendasar.[3]
Tulisan untuk laporan penelitian mempunyai pengaturan naskah yang lebih menyerupai pengaturan pada tesis dibandingkan pengaturan pada jurnal. Naskah laporan penelitian umumnya mempunyai jumlah halaman yang banyak, yaitu 40 sampai 80 halaman.
Terdapat empat kata kunci yang dapat diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cara-cara keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang dilakukan. (bedakan cara yang tidak ilmiah misalnya, mencari anak yang hilang saat memanjat gunung atau ingin mencari mobil yang hilang dating ke paranormal, atau ingin menjadi kepala sekolah dating ke dukun, dan sejenisnya). Sistematika artinya proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Demikian berarti dapat kami simpulkan bahwa tehnik penulisan laporan penelitian merupakan suatu kegiatan penyampaian atau penyajian fakta-fakta dan pemikiran-pemikiran hasil penelitian yang sudah dilaksanakan.

B.    Tujuan dan Manfaat Penulisan Laporan Hasil Penelitian
1.     Tujuan
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh oleh penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan-keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Sedangkan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.[4]
 Tujuan penelitian disusun selaras dengan rumusan masalah (Widyamartaya dan Veroica Sudiatati 1997).Tujuan penelitian dirumuskan untuk mendapatkan data dan informasi atas pertanyaan (masalah) penelitian.[5]
Ataupun tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang akan diperoleh atau dicapai setelah pelaksanaan penelitian. Dengan demikian, rumusannya harus relevan dengan rumusan masalah. Dengan kata lain, tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Di samping itu, rumusan tujuan ini harus mencerminkan proses penelitian itu sendiri.
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan diluar pola pikir dalam merumuskan masalah. Tetapi keduanya ada kaitannya dengan permasalahan, oleh karena itu dua hal ini di tempatkan di bagian ini, tujuan penelitian disini tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana), tetapi tujuan disini berkenan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan tujuan masalahnya. Misal rumusan masalahnya adalah:  Bagaimanakah tingkat disiplin guru di sekolah Darul Ulum Sayung Demak? Maka tujuan penelitiannya adalah: Ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat disiplin guru di sekolah Darul Ulum Sayung Demak. Kalau rumusan masalahnya: Apa ada pengaruh latihan terhadap produktivitas kerja pegawai? Maka tujuan penelitiannya adalah: Ingin mengetahui apakah pengaruh latihan terhadap produktivitas kerja pegawai, dan kalau ada seberapa besar. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.
2.     Manfaatnya
Manfaat penelitian adalah penjelasan atau kegunaan yang mendasari argumentasi tentang pentingnya penelitian. Jadi manfaat itu merupakan dampak, baik secara teoritis maupun praktis setelah penelitian dilakukan.
Secara teoritis, proses dan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa uraian-uraian yang berkaitan dengan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran membaca intensif. Hal ini, berguna sebagai bahan perbandingan untuk pembelajaran kompetensi lainnya. Secara praktis, manfaat penelitian ini untuk menemukan metode dan teknik yang tepat dan efektif yang dapat dikembangkan para guru dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pengajaran, khususnya pengajaran kompetensi keterampilan berbahasa.

C.    Ruang Lingkup Laporan Hasil Penelitian
Ruang lingkup laporan hasil penelitian dalam pendidikan di Indonesia meliputi penelitian pada tingkat kebijakan pendidikan, tingkat manajerial dan institusional.
1.     Pada lingkup kebijakan pendidikan, penelitian pendidikan terdapat empat bidang yaitu:
a.      Perumusan kebijakan tentang pendidikan yang dilakukan oleh MPR, kebijakan presiden dan DPR tentang pendidikan.
b.     Kebijakan MENDIKNAS tentang pendidikan.
c.      Kebijakan dirjen, gubernur, bupati, walikota, DIKNAS tentang pendidikan.
d.     Penerapan kebijakan pendidikan.

2.     Pada lingkup manajerial meliputi bidang:
a.      Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional, propinsi dan lembaga.
b.     Ekonomi pendidikan.
c.      Hubungan kerjasama antar lembaga pendidikan.
d.     SDM tenaga kependidikan.

3.     Pada tingkat institusional lingkup penelitian meliputi berbagai bidang yaitu:
a.      Aspirasi masyarakat dalam memilih pendidikan.
b.     Pemasaran lembaga pendidikan.
c.      Sistem seleksi murid baru.
d.     Kurikulum.
e.      Teknologi pembelajaran.
f.      Media pendidikan seperti: perpustakaan dan lain-lain.

Jadi ruang lingkup laporan hasil penelitian tidak hanya dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan tetapi juga di masyarakat. Penelitian pada bidang pendidikan juga dapat dilakukan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu, dengan menggunakan berbagai metode pendidikan seperti: metode survei, experimen atau mencoba dan kualitatif atau tidak bisa dihitung dengan angka. 

D.    Langkah Penyusunan dalam Laporan Hasil Penelitian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menulis hasil laporan penelitian adalah sebagai berikut:
1.     Rasional sistematika
Di dalam praktik, sistematika yang telah ditentukan itu tidak semuanya dapat diikuti, atau setidaknya tidak semua disepakati. Mengenai bagaimana sistematika laporan penelitian itu, ada kecenderungan masing-masing orang yang tergabung pada cabang ilmu tertentu mempunyai; kemauan; sendiri, demikian juga penelitian atau pembimbingnya. Oleh karena itu, peneliti biasanya cenderung menggunakan standar rasional, yaitu sistematika laporan yang disusun menurut logika berfikir rasional, dengan ukuran kasar, yaitu: pendahuluan, kajian pustaka, metodologi, analisi hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, rekomendasi, dan implikasi.

2.     Penunjuk praktis
Penyusunan laporan merupakan suatu seni dan karenanya penelitian dapat berkreasi dengan caranya sendiri. Penelitian mempunyai keleluasan untuk bekerja dengan caranya sendiri, demikian juga dalam proses penyusunan laporan. Dimensi waktu nampaknya perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama untuk penelitian-penelitian yang dilakukan dengan sistem kontrak. Penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan waktu yang cukup tidak akan mendapatkan hasil maksimal, jika laporannya disusun secara terburu-buru. 

3.     Naskah yang baik
Seperti halnya penelitian ilmiah, sebuah karangan ilmiah yang baik mempunyai focus yang jelas. Karya ilmiah ditulis dengan rumusan dan tujuan yang jelas, dan penulisan harus memenuhi kebutuhan dan tuntutan pembaca. Mengembangkan suatu fokus berarti menentukan apa yang ingin dikatakan kepada pembaca. Mengikuti pemikiran Bogdan dan Biklen (1982) ada tiga macam fokus yang dapat dikembangkan dalam penulisan naskah ilmiah. Ketiga fokus tersebut ialah:
a.      Fokus tesis
b.     Fokus tema
c.      Fokus topik[6]

Hasil penelitian akan mempunyai peran yang lebih tinggi nilai kegunaannya, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)     Menggunakan Bahasa yang sederhana dengan tata bahasa yang mapan.
2)     Tidak berbelit-belit.
3)     Hindari penggunaan kata serupa yang berulang-ulang
4)     Jelas arah tujuan penulisan, sesuai dengan maksud penelitian.
5)     Ada pemisahan antara teori dengan hasil penelitian lapangan
6)     Hindari penggunaan Bahasa klise yang kurang bermakna.[7]

Aturan-aturan penulisan yang harus diperhatikan sebelum membuat laporan hasil penelitian yaitu:
a)     Jenis dan spesifikasi kertas yang digunakan adalah HVS A 4 dengan berat 70-80 gram untuk isi, sedangkan cover luar menggunakan kertas buffalo atau linen.
b)     Naskah berukuran 21 cm X 28 cm.
c)     Naskah diketik dengan huruf yang sama (arial atau times new roman) dengan poin 12, kecuali judul atau sub judul 14 poin dan bold (tebal).
d)     Format naskah berjarak margin kiri dan atas 4 cm, sedangkan margin kanan dan bawah 3 cm.[8]

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk penyusunan laporan hasil penelitian yaitu:
1.       Bagian awal laporan penelitian
Bagian awal laporan penelitian secara berurutan terdiri atas halaman-halaman sebagai berikut:
a.    Halaman judul
b.    Halaman identitas dan pengesahan
c.    Pengesahan hasil review
d.    Dokumentasi perpustakaan
e.    Ringkasan
f.     Abstrak
g.    Kata pengantar
h.    Daftar isi
i.     Daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran
j.     Arti simbol dan singkatan


2.       Bagian isi, umumnya terdiri dari beberapa bab yaitu:
a.    Bab I. Pendahuluan dan Permasalahan
b.    Bab II. Kajian Teori atau Pembahasan Kepustakaan
c.    Bab III. Metodologi atau Uraian Metode dan Prosedur Pengkajian
d.    Bab IV. Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian
e.    Bab V. Kesimpulan dan saran-saran

3.       Bagian penutup biasanya terdiri dari:
a.    Daftar Pustaka
b.    Lampiran-lampiran

Penyusunan laporan penelitian harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1)   Apa tujuan dan maksud laporan itu?
2)   Informasi apa yang akan ditekankan?
3)   Apa yang ingin diketahui oleh pembaca?
4)   Sikap apa yang akan dikembangkan oleh pembaca?
5)   Tindakan apa yang diharapkan dari pembaca?
6)   Bagaimana sajian laporan dalam bentuk yang konkrit?
7)   Desain laporan yang mana yang akan digunakan?

Pertanyaan-pertanyaan diatas bukan untuk dijawab secara lisan, tapi diimplementasikan dalam bentuk sikap, pemikiran dan tindakan. Oleh karena itu, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:
a)   Mengumpulkan bahan dan informasi
b)   Menyusun kerangka laporan
c)   Merancang cara penyajiannya
d)   Memilih Bahasa yang akan digunakan
e)   Menepati waktu penyusunan laporan



E.    Contoh Laporan Hasil Penelitian
Disini pemakalah akan memberikan sedikit mengenai Hasil penelitian yang di ambil dari salah satu skripsi mahasiswa tarbiyah jurusan Kependidikan Islam:
Analisis terhadap faktor penghambat manajemen pendidikan pesantren tahfidz anak-anak yan bu;ul qur’an krandon kudus.

Faktor penghambat dalam manajemen pendidikan pesantren di pondok tahfidz anak-anak yan bu’ul qur’an krandon kudus solusinya adalah:
1.     Kecerdasan santri yang berbeda-beda
Tidak seluruhnya anak memiliki tingkat kecerdasan atau daya tangkap yang sama kecerdasan yang berbeda-beda yang dimiliki tiap anak sering menghambat proses belajar mengajar al-qur’an. Ada kalanya anak mampu menambah satu halaman bahkan ada juga yang cuma bisa menambah setengah halaman atau satu ayat saja. Perbedaan ini membuat proses belajar menghafal al-qur’an tidak bisa memenuhi target sesuai dengan tujuan yang ditentukan.
Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan lebih aktif dan pandainya setiap ustadz dalam penerapan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan santri.Disinilah diperlukan kemampuan dari setiap ustadz untuk membimbing santri dengan kesabaran dan keuletan. Dengan bimbingan ini diharapkan santri tidak putus asa jika merasa susah, jenuh, atau untuk menghafal al-qur’an. Melalui kesabaran setiap ustadz akan tercapai tujuan pesantren tahfidz anak-anak yaitu mencetak tahfidz-tahfidz mudah.
2.     Tidak tertibnya walisantri dalam mengunjungi putranya
Tidak dipungkiri para orang tua santri merasa kangen atau khawatir terhadap putranya yang masih kecil. Sehingga sebagian besar para orang tua ini terlalu sering menjenguk putra-putrinya di pondok padahal hal seperti ini justru akan menghambat anak dalam mengikuti kegiatan-kegiatan pondok. Anak tidak bisa mandiri dan menjadi malas karena sering dijenguk orang tua dan kemanjaan-kemanjaan yang diberikan orang tua kepada putranya.Permasalahan diatas pihak pondok mengatasi dengan menetapkan hari sambangan (hari menjenguk) kepada walisantri yaitu setiap satu bulan sekali.

3.     Difusi masyarakat sekitar terutama anak-anak dalam pondok
Berbaurnya santri dengan masyarakat adalah suatu hal yang tidak dapat di bending. Hal ini adalah kodrat manusia sebagai manusia yang bermasyarakat, karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain atau masyarakat lain, padhal komunikasi pondok dengan masyarakat pun harus dijaga dengan baik agar keberadaan pondok di tengah-tengah masyarakat dapat diterima.
Solusi dari masalah atas adalah dengan pengawasan yang sangat ketat dari pondok.

Dari beberapa faktor penghambat manajemen pesantren diatas diperlukan seorang pemimpin yang dapat berperan lebih aktif dengan memberikan motivasi, arahan, ataupun inpoweringkepada setiap asatidz pelaksanaan pendidikan pesantren. Sehingga dari peran aktif seperti ini akan dapat mengurang factor-faktor yang dapat menghambat manajemen pesantren. Dalam fungsi manajemen, motivasi, arahan ataupun inpowering penting adanya untuk menggerakkan pelaksanaan-pelaksanaan substansi pendidikan pesantren sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat terealisasikan dengan baik.

Contoh-contoh format yang harus dibuat oleh penyusun laporan hasil penelitian:
Ø Bahan pendahuluan (preliminary materils)
1.   Halaman judul
2.   Pengantar kata
3.   Daftar isi
4.   Daftar tabel
5.   Daftar gambar atau ilustrasi atau diagram-diagram

Contoh format laporan (body of the paper)
Ø Bab I. Pendahuluan
A.  Permasalahan
B.  Rumusan masalah
C.  Tujuan penelitian
Ø Bab II. Penelaahan Kepustakaan atau Kajian Pustakaan
A.  Penemuan yang lalu
B.  Teori yang mendasari atau kajian pokok
C.  Ringkasan dan kerangka piker peneliti
D.  Hipotesis
Ø Bab III. Metodologi
A.  Pemilihan subjek, populasi, sampel (cuplikan) dan teknik sampling (teknik pencuplikan)
B.  Desain dan pendekatan penelitian
C.  Pengumpulan data
Ø Bab IV. Pelaksanaan Penelitian
A.  Validasi instrumen
B.  Pengumpulan dan penyusunan data
C.  Analisis data
D.  Hasil analisis
Ø Bab V. Pelaksanaan Penelitian
A.  Hasil penelitian
B.  Pembahasan
C.  Diskusi
Ø Bahan penunjang
A.  Kepustakaan
B.  Indeks

Untuk memperoleh gambaran selintas sebelum Bab 1 biasanya disediakan abstrak atau laporan.
1.       Bahan Pendahuluan
Di dalam bagian ini peneliti menjelaskan kepada pembaca terutama tentang sistematika tulisan agar pembaca dapat mengikutinya dengan mudah dan diajak menjelajahi garis besar isi laporan. Apabila pembaca ingin membaca hanya bagian menarik perhatiannya, dengan mudah menemukan halamannya.


2.       Bab Pendahuluan
Mulai bab ini peneliti sudah bercerita tentang permasalahan sebab atau alasan mengapa ia memilih permasalahan itu, dimana pentingnya dan seberapa jauh memberikan sumbangan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan.
Selanjutnya dicoba untuk memberikan jawaban sementara yang berupa hipotesis.

3.       Bab Penjelasan Kepustakaan  
Bagian ini ditulis untuk memberikan gambaran untuk pembaca mengenai hal yang telah dirintis oleh peneliti lain untuk memberikan penekanan pentingnya permasalahan dan memberikan petunjuk kepada pembaca, kemana mereka dapat mempelajari masalah tersebut lebih lanjut. Selanjutnya peneliti mengemukakan alur pikirannya dengan cara merangkum penemuan dan membuat jembatan dengan apa yang akan ia lakukan.

4.       Bab Metodologi
Bab ini menerangkan pembaca tentang subjek, objek, ruang lingkup penelitian, pendekatan yang diambil sampai  dengan teknik pengumpulan datanya. Alasan tentang ini semua harus dikemukakan dengan jelas. Demikian juga celah-celah kelemahan serta rencana usaha untuk mengatasinya.

5.       Bab Penemuan
Bab ini merupakan inti laporan penelitian. Oleh karena itu bagian ini harus dikemukakan dengan porsi yang paling banyak karena bagian inilah yang paling ditunggu dan diketahui oleh pembaca. Bagian-bagian terdahulu memang penting tetapi bukan murni penemuan.

Hal yang banyak keliru yang dilakukan oleh mahasiswa atau pelopor penelitian adalah banyaknya bagian-bagian terdahulu dan hanya sedikit untuk bagian ini. Masih banyak orang berpendapat bahwa bobot penemuan peneliti ditandai oleh tebal tipisnya laporan. Laporan yang baik dapat diumpamakan sebagai proporsi manusia.

a.    Kepala (kecil) pendahuluan + kajian pustaka
b.   Leher (kecil) metodologi
Badan (besar) hasil penelitian
c.    Kaki (kecil) kesimpulan dan saran

6.       Kesimpulan dan Diskusi
Bagi pembaca yang memiliki waktu sedikit, biasanya hanya mementingkan membaca tujuan – hipotesis – hasil (kesimpulan penelitian). Oleh karena itu, kesimpulan penelitian harus dibuat jelas, singkat dan padat.
Diskusi dimaksudkan untuk mengemukakan hal yang sangat perlu dikemukakan diluar kesimpulan. Misalnya:
a.    Apa sebab hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan asumsi, apa sebab terjadinya penyimpangan itu.
b.   Saran kepada pembaca yang ingin mengadakan replikasi atau memperluas penelitiannya.

7.       Bahan-bahan
Bilbiografi dan imdeks membantu pembaca yang ingin lebih dalam dan luas memahami masalah yang diteliti.[9]

IV.            KESIMPULAN
Membuat laporan penelitian adalah bagian terakhir dari suatu penelitian. Adapun yang dimaksud dengan laporan penelitian disini ialah suatu karangan yang menguraikan secara lengkap tentang proses dan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan.
Tujuan penelitian dirumuskan untuk mendapatkan data dan informasi atas pertanyaan (masalah) penelitian.
Manfaat penelitian adalah penjelasan atau kegunaan yang mendasari argumentasi tentang pentingnya penelitian. Jadi manfaat itu merupakan dampak, baik secara teoritis maupun praktis setelah penelitian dilakukan.
Ruang lingkup laporan hasil penelitian dalam pendidikan di Indonesia meliputi penelitian pada tingkat kebijakan pendidikan, tingkat manajerial dan institusional.
Jadi ruang lingkup laporan hasil penelitian tidak hanya dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan tetapi juga di masyarakat.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk penyusunan laporan hasil penelitian yaitu:
1.   Bab I. Pendahuluan
2.   Bab II. Penelaahan Kepustakaan atau Kajian Pustakaan
3.   Bab III. Metodologi
4.   Bab IV. Pelaksanaan Penelitian
5.   Bab V. Pelaksanaan Penelitian
6.   Bahan penunjang

V.              PENUTUP
                  Demikian makalah ini kami buat dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna baik dari segi penulisan maupun materi yang disampaikan.oleh karena itu kami sangat berharap akan saran dan kritik yang membangun,demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.AMIN










1.     NAMA                 :  Durrotun Nafisah
 NIM                     : 133311036
      TTL                      : Demak, 6 november 1994
      ALAMAT  EMAIL    : nafisahdurrotun945@yahoo.co.id

                                        PENDIDIKAN SD SAMPAI KULIAH
      SD                         : SDN Karangasem Sayung Demak
     MTS                       : Darul Ulum Sayung Demak
      MA                        : Darul Ulum Sayung Demak
     Perguruan Tinggi   : Tarbiyah/ Kependidikan Islam IAIN WALISONGO


2.     NAMA                     : Irrodhatus Salamah
NIM                          : 133311035
TTL                           : Semarang,20-05-1995
ALAMAT  EMAIL   :Irrodhatus@yahoo.

                           PENDIDIKAN SD SAMPAI KULIAH

SD                           : SDN Kandri 01
MTS                        : SMP Islam ALHIDAYAAT Ungaran
MA                          : MA DARUL Ma’arif Pringapus
Perguruan Tinggi    : Tarbiyah/ Kependidikan Islam IAIN WALISONGO


[1]  Mahasiswa PAI dan KI, Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah, 2012, hlm. 131
[2] Azrul azwar joedo prihartono,  Metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan masyarakat. Batam: binarupa akara,  2003,  hlm. 153-155
[3] Tjetjep Rohendi Rohidi,  Metodologi Penelitian, Semarang: Cipta Prima Nusantara, hlm. 296

[4] Mahasiswa PAI dan KI, Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah, 2012, hlm. 132
[5] Sri hapsari wijayanti dkk. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,  2013. hlm. 220

[6] Sudarwan Denim,  Karya Tulis Inovatif,  Bandung: PT Remaja Rosdakarya,  hlm. 122-126
[7] P.joko Subagyo. Metode penelitian dalam teori dan praktek, Jakarta: RINEKA CIPTA. hlm. 121
[8]Mahasiswa PAI dan KI, Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah, 2012 hlm. 141
[9]Mahasiswa PAI dan KI, Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah, 2012  hlm.135-140


      DAFTAR PUSTAKA

Denim, Sudarwan.  Karya Tulis Inovatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mahasiswa PAI dan KI.  Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah, 2012.

Prihartono, Azrul Azwar Joedo. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.  Batam: binarupa akara,  2003

Rohidi, Tjetjep Rohendi. Metodologi Penelitian. Semarang:  Cipta Prima Nusantara

Subagyo, P.Joko.  Metode penelitian dalam teori dan praktek. Jakarta: RINEKA CIPTA

Wijayanti, Sri Hapsari dkk. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Tulis Ilmiah.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013





Tidak ada komentar:

Posting Komentar