TEKNIK
PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Karya Tulis Ilmiah
Dosen
Pengampu: M,Rikza Chamami, MSI
Disusun
Oleh:
Muhammad Adib Af'al (133311034)
Irrodhatus
Salamah (133311035)
Durrotun
Nafisah (133311036)
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
Teknik penulisan laporan hasil penelitian
harus sesuai dengan sistematika penyusunan karangan ilmiah. Laporan hasil
penelitian merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kegiatan penelitian
yang dituangkan dalam bahasa tulis. Adapun sistematika penulisannya secara
mendasar telah dituankan dalam pedoman penyusunan karya tulis ilmiah di bidang
pendidikan dan angka kredit pengembangan profesi guru.
Hal pertama yang harus diketahui oleh
penyusun laporan adalah untuk apa laporan disusun dan kepada siapa laporan akan
disampaikan. Berdasarkan tujuan dan sasaran laporan di atas, maka isi dan
bahasa yang digunakan pun akan disajikan sedemikian rupa agar pembaca memahami
maksud laporan tersebut dengan baik.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembakuan
bahasa laporan penelitian berarti juga standarisasi penulisannya. Standarisasi
penulisan yang menyangkut berbagai hal. Standar artinya tetap, baku dan tidak
berubah setiap saat. Ada kaidah-kaidah bahasa yang mantap. Kaidah-kaidah inilah
yang mendasari tolak ukur agar bahasa laporan penelitian standar.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Apakah pengertian, peran dan unsur-unsur
dari laporan hasil penelitian?
B. Bagaimana peran laporan hasil penelitian?
C. Apa tujuan penulisan laporan hasil
penelitian?
D. Bagaimana ruang lingkup laporan hasil
penelitian?
E. Apa saja langkah penyusunan dalam laporan
hasil penelitian?
F. Berikan contoh laporan hasil penelitian?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan
peran Laporan Hasil Penelitian
Penelitian dapat di definisikan sebagai “
Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah”. Secara
umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[1]
Membuat laporan penelitian adalah bagian
terakhir dari suatu penelitian. Adapun yang dimaksud dengan laporan penelitian
disini ialah suatu karangan yang menguraikan secara lengkap tentang proses dan
hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Proses yang dimaksud
adalah sesuai dengan tahap-tahap pekerjaan manajemen, yakni perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian.
Sesuai dengan batasan yang seperti ini,
maka perencanaan suatu laporan penelitian secara umum dapat di bedakan atas dua
macam yaitu:
1. Sebagai keterangan bagi semua pihak tentang
manajemen penelitian, sehingga bukan saja mudah dipahami tetapi juga dapat
dipakai sebagai contoh, jika kebetulan ada pihak lain yang tertarik dan ingin
melakukan penelitian serupa.
2. Sebagai manifestasi dari pertanggungjawaban
ilmiah yakni mengungkapkan hasil-hasil yang diperoleh dengan harapan kiranya
dapat dipergunakan bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan yang di dalamnya
termasuk antara lain yang membiayai penelitian tersebut.
Bentuk dari laporan penelitian ini banyak
macamnya. Jika disederhanakan dapat dibedakan alas dua macam yaitu:
a. Berupa karangan ilmiah untuk dipublikasikan
dalam majalah ilmiah yang sesuai.
b.
Berupa buku yang diterbitkan tersendiri.
Tentu tidak sulit dipahami bahwa laporan penelitian
berupa karangan ilmiah adalah lebih singkat daripada laporan penelitian berupa
buku.
Karangan ilmiah hanya mengungkapkan hal
yang poko-pokok saja. Sedangkan buku mengandung uraian yang lebih lengkap dan
terperinci.
Bertitik tolak dari peranan laporan
penelitian sebagaimana dikemukakan di atas, maka unsur-unsur pokok yang
terdapat dalam suatu laporan penelitian dapat pula dibedakan atas dua macam
yaitu:
1. Unsur-unsur yang menerangkan tentang
manajemen penelitian, yakni tentang bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan.
2. Unsur-unsur yang menguraikan hasil
penelitian yang dilakukan.[2]
Sebelum laporan penelitian ditulis,
sebaiknya kita memahami sasaran yang akan membaca laporan pengertian yang kita
buat. Laporan disarankan ditulis untuk pembaca tertentu yang menerima pengaruh
tertentu.Namun pembaca yang di kategorikan dikenal dengan baik, sebenarnya
juga, menyiratkan beberapa hal penting dan isu-isu yang mendasar.[3]
Tulisan untuk laporan penelitian mempunyai
pengaturan naskah yang lebih menyerupai pengaturan pada tesis dibandingkan
pengaturan pada jurnal. Naskah laporan penelitian umumnya mempunyai jumlah
halaman yang banyak, yaitu 40 sampai 80 halaman.
Terdapat empat kata kunci yang dapat
diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cara-cara keilmuan,
yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui
cara-cara yang dilakukan. (bedakan cara yang tidak ilmiah misalnya, mencari
anak yang hilang saat memanjat gunung atau ingin mencari mobil yang hilang
dating ke paranormal, atau ingin menjadi kepala sekolah dating ke dukun, dan
sejenisnya). Sistematika artinya proses yang dilakukan dalam penelitian
itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Demikian berarti dapat kami simpulkan bahwa
tehnik penulisan laporan penelitian merupakan suatu kegiatan penyampaian
atau penyajian fakta-fakta dan pemikiran-pemikiran hasil penelitian yang sudah
dilaksanakan.
B. Tujuan dan
Manfaat Penulisan Laporan Hasil Penelitian
1. Tujuan
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan
tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan,
pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang
diperoleh oleh penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya
belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh
itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan-keraguan terhadap informasi
atau pengetahuan tertentu. Sedangkan pengembangan berarti
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.[4]
Tujuan penelitian disusun selaras dengan
rumusan masalah (Widyamartaya dan Veroica Sudiatati 1997).Tujuan penelitian
dirumuskan untuk mendapatkan data dan informasi atas pertanyaan (masalah)
penelitian.[5]
Ataupun tujuan penelitian ini menyajikan hasil
yang akan diperoleh atau dicapai setelah pelaksanaan penelitian. Dengan
demikian, rumusannya harus relevan dengan rumusan masalah. Dengan kata lain,
tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dalam rumusan masalah. Di samping itu, rumusan tujuan ini harus mencerminkan
proses penelitian itu sendiri.
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan diluar pola pikir dalam merumuskan
masalah. Tetapi keduanya ada kaitannya dengan permasalahan, oleh karena itu dua
hal ini di tempatkan di bagian ini, tujuan penelitian disini tidak sama dengan
tujuan yang ada pada sampul skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal
(misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana),
tetapi tujuan disini berkenan dengan tujuan peneliti dalam melakukan
penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan tujuan masalahnya. Misal
rumusan masalahnya adalah: Bagaimanakah
tingkat disiplin guru di sekolah Darul Ulum Sayung Demak? Maka tujuan
penelitiannya adalah: Ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat disiplin guru
di sekolah Darul Ulum Sayung Demak. Kalau rumusan masalahnya: Apa
ada pengaruh latihan terhadap produktivitas kerja pegawai? Maka tujuan
penelitiannya adalah: Ingin mengetahui apakah pengaruh latihan terhadap
produktivitas kerja pegawai, dan kalau ada seberapa besar. Rumusan masalah
dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.
2. Manfaatnya
Manfaat penelitian adalah penjelasan atau
kegunaan yang mendasari argumentasi tentang pentingnya penelitian. Jadi manfaat
itu merupakan dampak, baik secara teoritis maupun praktis setelah penelitian
dilakukan.
Secara teoritis, proses dan hasil penelitian ini
dapat memberikan manfaat berupa uraian-uraian yang berkaitan dengan pendekatan
keterampilan proses dalam pembelajaran membaca intensif. Hal ini, berguna
sebagai bahan perbandingan untuk pembelajaran kompetensi lainnya. Secara
praktis, manfaat penelitian ini untuk menemukan metode dan teknik yang tepat
dan efektif yang dapat dikembangkan para guru dalam rangka meningkatkan
kualitas hasil pengajaran, khususnya pengajaran kompetensi keterampilan
berbahasa.
C. Ruang Lingkup Laporan Hasil Penelitian
Ruang lingkup laporan hasil penelitian dalam
pendidikan di Indonesia meliputi penelitian pada tingkat kebijakan
pendidikan, tingkat manajerial dan institusional.
1. Pada lingkup kebijakan pendidikan, penelitian pendidikan terdapat empat
bidang yaitu:
a. Perumusan kebijakan tentang pendidikan yang dilakukan oleh MPR, kebijakan
presiden dan DPR tentang pendidikan.
b. Kebijakan MENDIKNAS tentang pendidikan.
c. Kebijakan dirjen, gubernur, bupati, walikota, DIKNAS tentang pendidikan.
d. Penerapan kebijakan pendidikan.
2. Pada lingkup manajerial meliputi bidang:
a. Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional, propinsi dan lembaga.
b. Ekonomi pendidikan.
c. Hubungan kerjasama antar lembaga pendidikan.
d. SDM tenaga kependidikan.
3. Pada tingkat institusional lingkup penelitian meliputi berbagai bidang
yaitu:
a. Aspirasi masyarakat dalam memilih pendidikan.
b. Pemasaran lembaga pendidikan.
c. Sistem seleksi murid baru.
d. Kurikulum.
e. Teknologi pembelajaran.
f. Media pendidikan seperti: perpustakaan dan lain-lain.
Jadi ruang lingkup laporan hasil penelitian tidak hanya
dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan tetapi juga di masyarakat.
Penelitian pada bidang pendidikan juga dapat dilakukan pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan tertentu, dengan menggunakan berbagai metode pendidikan
seperti: metode survei, experimen atau mencoba dan kualitatif atau tidak bisa
dihitung dengan angka.
D. Langkah
Penyusunan dalam Laporan Hasil Penelitian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menulis hasil
laporan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Rasional sistematika
Di dalam praktik, sistematika yang telah ditentukan
itu tidak semuanya dapat diikuti, atau setidaknya tidak semua disepakati.
Mengenai bagaimana sistematika laporan penelitian itu, ada kecenderungan
masing-masing orang yang tergabung pada cabang ilmu tertentu mempunyai;
kemauan; sendiri, demikian juga penelitian atau pembimbingnya. Oleh karena itu,
peneliti biasanya cenderung menggunakan standar rasional, yaitu sistematika
laporan yang disusun menurut logika berfikir rasional, dengan ukuran kasar,
yaitu: pendahuluan, kajian pustaka, metodologi, analisi hasil penelitian,
pembahasan, kesimpulan, rekomendasi, dan implikasi.
2. Penunjuk praktis
Penyusunan laporan merupakan suatu seni dan karenanya
penelitian dapat berkreasi dengan caranya sendiri. Penelitian mempunyai keleluasan
untuk bekerja dengan caranya sendiri, demikian juga dalam proses penyusunan
laporan. Dimensi waktu nampaknya perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama
untuk penelitian-penelitian yang dilakukan dengan sistem kontrak. Penelitian
yang dilakukan secara sistematis dengan waktu yang cukup tidak akan mendapatkan
hasil maksimal, jika laporannya disusun secara terburu-buru.
3. Naskah yang baik
Seperti halnya penelitian ilmiah, sebuah karangan
ilmiah yang baik mempunyai focus yang jelas. Karya ilmiah ditulis dengan
rumusan dan tujuan yang jelas, dan penulisan harus memenuhi kebutuhan dan
tuntutan pembaca. Mengembangkan suatu fokus berarti menentukan apa yang ingin
dikatakan kepada pembaca. Mengikuti pemikiran Bogdan dan Biklen (1982) ada tiga
macam fokus yang dapat dikembangkan dalam penulisan naskah ilmiah. Ketiga fokus
tersebut ialah:
a. Fokus tesis
b. Fokus tema
c. Fokus topik[6]
Hasil penelitian akan mempunyai peran yang lebih
tinggi nilai kegunaannya, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Menggunakan Bahasa yang sederhana dengan
tata bahasa yang mapan.
2) Tidak berbelit-belit.
3) Hindari penggunaan kata serupa yang
berulang-ulang
4) Jelas arah tujuan penulisan, sesuai dengan
maksud penelitian.
5) Ada pemisahan antara teori dengan hasil
penelitian lapangan
6) Hindari penggunaan Bahasa klise yang kurang
bermakna.[7]
Aturan-aturan penulisan yang harus diperhatikan
sebelum membuat laporan hasil penelitian yaitu:
a) Jenis dan spesifikasi kertas yang digunakan
adalah HVS A 4 dengan berat 70-80 gram untuk isi, sedangkan cover luar
menggunakan kertas buffalo atau linen.
b) Naskah berukuran 21 cm X 28 cm.
c) Naskah diketik dengan huruf yang sama
(arial atau times new roman) dengan poin 12, kecuali judul atau sub judul 14
poin dan bold (tebal).
d) Format naskah berjarak margin kiri dan atas
4 cm, sedangkan margin kanan dan bawah 3 cm.[8]
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk penyusunan
laporan hasil penelitian yaitu:
1. Bagian awal laporan penelitian
Bagian awal laporan penelitian secara berurutan terdiri atas
halaman-halaman sebagai berikut:
a. Halaman judul
b. Halaman identitas dan pengesahan
c. Pengesahan hasil review
d. Dokumentasi perpustakaan
e. Ringkasan
f. Abstrak
g. Kata pengantar
h. Daftar isi
i. Daftar tabel, daftar gambar dan daftar
lampiran
j. Arti simbol dan singkatan
2. Bagian isi, umumnya terdiri dari beberapa
bab yaitu:
a. Bab I. Pendahuluan dan Permasalahan
b. Bab II. Kajian Teori atau Pembahasan
Kepustakaan
c. Bab III. Metodologi atau Uraian Metode dan
Prosedur Pengkajian
d. Bab IV. Hasil-hasil dan Diskusi Hasil
Kajian
e. Bab V. Kesimpulan dan saran-saran
3. Bagian penutup biasanya terdiri dari:
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran-lampiran
Penyusunan laporan penelitian harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apa tujuan dan maksud laporan itu?
2) Informasi apa yang akan ditekankan?
3) Apa yang ingin diketahui oleh pembaca?
4) Sikap apa yang akan dikembangkan oleh
pembaca?
5) Tindakan apa yang diharapkan dari pembaca?
6) Bagaimana sajian laporan dalam bentuk yang
konkrit?
7) Desain laporan yang mana yang akan
digunakan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas bukan untuk dijawab
secara lisan, tapi diimplementasikan dalam bentuk sikap, pemikiran dan
tindakan. Oleh karena itu, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai
berikut:
a) Mengumpulkan bahan dan informasi
b) Menyusun kerangka laporan
c) Merancang cara penyajiannya
d) Memilih Bahasa yang akan digunakan
e) Menepati waktu penyusunan laporan
E. Contoh
Laporan Hasil Penelitian
Disini pemakalah akan memberikan sedikit mengenai
Hasil penelitian yang di ambil dari salah satu skripsi mahasiswa tarbiyah
jurusan Kependidikan Islam:
Analisis terhadap faktor penghambat manajemen
pendidikan pesantren tahfidz anak-anak yan bu;ul qur’an krandon kudus.
Faktor penghambat dalam manajemen pendidikan pesantren
di pondok tahfidz anak-anak yan bu’ul qur’an krandon kudus solusinya adalah:
1. Kecerdasan santri yang berbeda-beda
Tidak seluruhnya anak memiliki tingkat kecerdasan atau
daya tangkap yang sama kecerdasan yang berbeda-beda yang dimiliki tiap anak
sering menghambat proses belajar mengajar al-qur’an. Ada kalanya anak mampu
menambah satu halaman bahkan ada juga yang cuma bisa menambah setengah halaman
atau satu ayat saja. Perbedaan ini membuat proses belajar menghafal al-qur’an
tidak bisa memenuhi target sesuai dengan tujuan yang ditentukan.
Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan
lebih aktif dan pandainya setiap ustadz dalam penerapan berbagai metode sesuai
dengan kebutuhan santri.Disinilah diperlukan kemampuan dari setiap ustadz untuk
membimbing santri dengan kesabaran dan keuletan. Dengan bimbingan ini
diharapkan santri tidak putus asa jika merasa susah, jenuh, atau untuk
menghafal al-qur’an. Melalui kesabaran setiap ustadz akan tercapai tujuan
pesantren tahfidz anak-anak yaitu mencetak tahfidz-tahfidz mudah.
2. Tidak tertibnya walisantri dalam
mengunjungi putranya
Tidak dipungkiri para orang tua santri
merasa kangen atau khawatir terhadap putranya yang masih kecil. Sehingga
sebagian besar para orang tua ini terlalu sering menjenguk putra-putrinya di
pondok padahal hal seperti ini justru akan menghambat anak dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan pondok. Anak tidak bisa mandiri dan menjadi malas karena
sering dijenguk orang tua dan kemanjaan-kemanjaan yang diberikan orang tua
kepada putranya.Permasalahan diatas pihak pondok mengatasi dengan menetapkan
hari sambangan (hari menjenguk) kepada walisantri yaitu setiap satu bulan
sekali.
3. Difusi masyarakat sekitar terutama
anak-anak dalam pondok
Berbaurnya santri dengan masyarakat adalah suatu hal
yang tidak dapat di bending. Hal ini adalah kodrat manusia sebagai manusia yang
bermasyarakat, karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
orang lain atau masyarakat lain, padhal komunikasi pondok dengan masyarakat pun
harus dijaga dengan baik agar keberadaan pondok di tengah-tengah masyarakat
dapat diterima.
Solusi dari masalah atas adalah dengan pengawasan yang sangat ketat dari
pondok.
Dari beberapa faktor penghambat manajemen
pesantren diatas diperlukan seorang pemimpin yang dapat berperan lebih aktif
dengan memberikan motivasi, arahan, ataupun inpoweringkepada setiap asatidz
pelaksanaan pendidikan pesantren. Sehingga dari peran aktif seperti ini akan
dapat mengurang factor-faktor yang dapat menghambat manajemen pesantren. Dalam
fungsi manajemen, motivasi, arahan ataupun inpowering penting adanya untuk
menggerakkan pelaksanaan-pelaksanaan substansi pendidikan pesantren sehingga
tujuan yang telah direncanakan dapat terealisasikan dengan baik.
Contoh-contoh format yang harus dibuat oleh
penyusun laporan hasil penelitian:
Ø Bahan pendahuluan (preliminary materils)
1. Halaman judul
2. Pengantar kata
3. Daftar isi
4. Daftar tabel
5. Daftar gambar atau ilustrasi atau
diagram-diagram
Contoh format laporan (body of the paper)
Ø Bab I. Pendahuluan
A. Permasalahan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
Ø Bab II. Penelaahan Kepustakaan atau Kajian
Pustakaan
A. Penemuan yang lalu
B. Teori yang mendasari atau kajian pokok
C. Ringkasan dan kerangka piker peneliti
D. Hipotesis
Ø Bab III. Metodologi
A. Pemilihan subjek, populasi, sampel
(cuplikan) dan teknik sampling (teknik pencuplikan)
B. Desain dan pendekatan penelitian
C. Pengumpulan data
Ø Bab IV. Pelaksanaan Penelitian
A. Validasi instrumen
B. Pengumpulan dan penyusunan data
C. Analisis data
D. Hasil analisis
Ø Bab V. Pelaksanaan Penelitian
A. Hasil penelitian
B. Pembahasan
C. Diskusi
Ø Bahan penunjang
A. Kepustakaan
B. Indeks
Untuk memperoleh gambaran selintas sebelum
Bab 1 biasanya disediakan abstrak atau laporan.
1. Bahan Pendahuluan
Di dalam bagian ini peneliti menjelaskan
kepada pembaca terutama tentang sistematika tulisan agar pembaca dapat
mengikutinya dengan mudah dan diajak menjelajahi garis besar isi laporan.
Apabila pembaca ingin membaca hanya bagian menarik perhatiannya, dengan mudah
menemukan halamannya.
2. Bab Pendahuluan
Mulai bab ini peneliti sudah bercerita
tentang permasalahan sebab atau alasan mengapa ia memilih permasalahan itu,
dimana pentingnya dan seberapa jauh memberikan sumbangan terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan dan pembangunan.
Selanjutnya dicoba untuk memberikan jawaban
sementara yang berupa hipotesis.
3. Bab Penjelasan Kepustakaan
Bagian ini ditulis untuk memberikan
gambaran untuk pembaca mengenai hal yang telah dirintis oleh peneliti lain
untuk memberikan penekanan pentingnya permasalahan dan memberikan petunjuk
kepada pembaca, kemana mereka dapat mempelajari masalah tersebut lebih lanjut.
Selanjutnya peneliti mengemukakan alur pikirannya dengan cara merangkum penemuan
dan membuat jembatan dengan apa yang akan ia lakukan.
4. Bab Metodologi
Bab ini menerangkan pembaca tentang subjek,
objek, ruang lingkup penelitian, pendekatan yang diambil sampai dengan teknik pengumpulan datanya. Alasan
tentang ini semua harus dikemukakan dengan jelas. Demikian juga celah-celah
kelemahan serta rencana usaha untuk mengatasinya.
5. Bab Penemuan
Bab ini merupakan inti laporan penelitian.
Oleh karena itu bagian ini harus dikemukakan dengan porsi yang paling banyak
karena bagian inilah yang paling ditunggu dan diketahui oleh pembaca.
Bagian-bagian terdahulu memang penting tetapi bukan murni penemuan.
Hal yang banyak keliru yang dilakukan oleh
mahasiswa atau pelopor penelitian adalah banyaknya bagian-bagian terdahulu dan
hanya sedikit untuk bagian ini. Masih banyak orang berpendapat bahwa bobot
penemuan peneliti ditandai oleh tebal tipisnya laporan. Laporan yang baik dapat
diumpamakan sebagai proporsi manusia.
a. Kepala (kecil) pendahuluan + kajian pustaka
b. Leher (kecil) metodologi
Badan (besar) hasil penelitian
c. Kaki (kecil) kesimpulan dan saran
6. Kesimpulan dan Diskusi
Bagi pembaca yang memiliki waktu sedikit,
biasanya hanya mementingkan membaca tujuan – hipotesis – hasil (kesimpulan
penelitian). Oleh karena itu, kesimpulan penelitian harus dibuat jelas, singkat
dan padat.
Diskusi dimaksudkan untuk mengemukakan hal
yang sangat perlu dikemukakan diluar kesimpulan. Misalnya:
a. Apa sebab hasil yang diperoleh tidak sesuai
dengan harapan asumsi, apa sebab terjadinya penyimpangan itu.
b. Saran kepada pembaca yang ingin mengadakan
replikasi atau memperluas penelitiannya.
7. Bahan-bahan
Bilbiografi dan imdeks membantu pembaca
yang ingin lebih dalam dan luas memahami masalah yang diteliti.[9]
IV.
KESIMPULAN
Membuat laporan penelitian adalah bagian
terakhir dari suatu penelitian. Adapun yang dimaksud dengan laporan penelitian
disini ialah suatu karangan yang menguraikan secara lengkap tentang proses dan
hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan.
Tujuan penelitian dirumuskan untuk
mendapatkan data dan informasi atas pertanyaan (masalah) penelitian.
Manfaat penelitian adalah penjelasan atau
kegunaan yang mendasari argumentasi tentang pentingnya penelitian. Jadi manfaat
itu merupakan dampak, baik secara teoritis maupun praktis setelah penelitian
dilakukan.
Ruang lingkup laporan hasil penelitian
dalam pendidikan di Indonesia meliputi penelitian pada tingkat kebijakan
pendidikan, tingkat manajerial dan institusional.
Jadi ruang lingkup laporan hasil penelitian tidak
hanya dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan tetapi juga di masyarakat.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
penyusunan laporan hasil penelitian yaitu:
1. Bab I. Pendahuluan
2. Bab II. Penelaahan Kepustakaan atau Kajian
Pustakaan
3. Bab III. Metodologi
4. Bab IV. Pelaksanaan Penelitian
5. Bab V. Pelaksanaan Penelitian
6. Bahan penunjang
V.
PENUTUP
Demikian makalah ini kami
buat dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa karya tulis ini belum
sempurna baik dari segi penulisan maupun materi yang disampaikan.oleh karena
itu kami sangat berharap akan saran dan kritik yang membangun,demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.AMIN
1. NAMA : Durrotun Nafisah
NIM : 133311036
TTL : Demak, 6 november 1994
ALAMAT EMAIL : nafisahdurrotun945@yahoo.co.id
PENDIDIKAN
SD SAMPAI KULIAH
SD : SDN Karangasem
Sayung Demak
MTS : Darul Ulum Sayung Demak
MA : Darul Ulum Sayung Demak
Perguruan Tinggi : Tarbiyah/
Kependidikan Islam IAIN WALISONGO
2. NAMA :
Irrodhatus Salamah
NIM :
133311035
TTL : Semarang,20-05-1995
ALAMAT
EMAIL :Irrodhatus@yahoo.
PENDIDIKAN SD SAMPAI
KULIAH
SD : SDN Kandri 01
MTS : SMP Islam ALHIDAYAAT
Ungaran
MA : MA DARUL Ma’arif
Pringapus
Perguruan Tinggi : Tarbiyah/ Kependidikan Islam IAIN
WALISONGO
[2] Azrul azwar joedo prihartono, Metodologi
penelitian kedokteran dan kesehatan masyarakat. Batam: binarupa akara, 2003,
hlm. 153-155
[5] Sri hapsari wijayanti dkk. Bahasa
Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Tulis Ilmiah, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2013. hlm. 220
[6] Sudarwan Denim, Karya
Tulis Inovatif, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, hlm. 122-126
[7] P.joko Subagyo. Metode penelitian dalam teori dan praktek,
Jakarta: RINEKA CIPTA. hlm. 121
[8]Mahasiswa PAI dan KI, Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah,
2012 hlm. 141
[9]Mahasiswa PAI dan KI, Diktat Kuliah Karya Tulis Ilmiah,
2012 hlm.135-140
DAFTAR PUSTAKA
Denim,
Sudarwan. Karya Tulis Inovatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mahasiswa
PAI dan KI. Diktat Kuliah Karya
Tulis Ilmiah, 2012.
Prihartono,
Azrul Azwar Joedo. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Batam: binarupa
akara, 2003
Rohidi,
Tjetjep Rohendi. Metodologi Penelitian. Semarang: Cipta Prima Nusantara
Subagyo,
P.Joko. Metode penelitian dalam
teori dan praktek. Jakarta: RINEKA CIPTA
Wijayanti, Sri
Hapsari dkk. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar