Kamis, 29 Mei 2014

Puisi Dalam Kegelapan



Di malam yang terasa hati ini gelap dan hati yang merasa begitu sesak untuk bernafas,
Aku ingin mengatakan kepada bintang,
Bahwa saat ini aku rindu, aku benci, aku sebal dan saat ini merasakan perihnya merindu,
Hati yang bisa dibilang tersakiti,
Tersakiti oleh ketajaman cinta yang tak pasti,
Mungkin tidak akan pernah ada kepastian cinta,
                                             Tubuh ini pun lemah, hati ini pun telah rapuh,
                                             Rapuh karena pahitnya cinta yang melebihi pahitnya kopi,
                                             Namun inilah kehidupan, walaupun terasa pahit,
                                             Akupun harus menelannya, harusnya menelannya dengan terpaksa,
                                             Akupun akan terus berusaha untuk selalu tersenyum,
                                             Walau hati terasa memang sangat perih,
Hanya sakit yang ku pendam saat ini,
Sakit karena merindu,
Sakit karena cinta dalam hati yang tidak ada kepastian,
Ingin rasanya aku ingin melangkahkan kaki,
Melangkahkan kaki ditempat yang sunyi, yang sejuk, yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan,
Dan ditempat itu aku ingin bertemu dengan Tuhan,
Aku ingin menceritakan kepadanya,
Betapa rapuh dan sakitnya hati ini,
Aku pun ingin berada dipangkuannya,
Aku ingin bersandar dipundakmu Tuhan,
                                             Jika dapat aku menangis, mungkin air mata ini akan melebihi derasnya hujan
                                             Jika dapat aku berteriak, mungkin teriakan ini sampai ketelinga yang ada dipenjuru dunia,
                                            Namun lagi-lagi tubuh inipun tak berdaya,
                                            Jangan kan untuk berteriak, untuk berdiri pun kaki ini terasa sangat rapuh.
                                            *puisi dalam kegelapan malam*.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar