Di malam yang terasa hati ini gelap dan hati yang merasa begitu
sesak untuk bernafas,
Aku ingin mengatakan kepada bintang,
Bahwa saat ini aku rindu, aku benci, aku sebal dan saat ini
merasakan perihnya merindu,
Hati yang bisa dibilang tersakiti,
Tersakiti oleh ketajaman cinta yang tak pasti,
Mungkin tidak akan pernah ada kepastian cinta,
Tubuh
ini pun lemah, hati ini pun telah rapuh,
Rapuh
karena pahitnya cinta yang melebihi pahitnya kopi,
Namun
inilah kehidupan, walaupun terasa pahit,
Akupun harus
menelannya, harusnya menelannya dengan terpaksa,
Akupun
akan terus berusaha untuk selalu tersenyum,
Walau
hati terasa memang sangat perih,
Hanya sakit yang ku pendam saat ini,
Sakit karena merindu,
Sakit karena cinta dalam hati yang tidak ada kepastian,
Ingin rasanya aku ingin melangkahkan kaki,
Melangkahkan kaki ditempat yang sunyi, yang sejuk, yang jauh dari
hiruk pikuk kehidupan,
Dan ditempat itu aku ingin bertemu dengan Tuhan,
Aku ingin menceritakan kepadanya,
Betapa rapuh dan sakitnya hati ini,
Aku pun ingin berada dipangkuannya,
Aku ingin bersandar dipundakmu Tuhan,
Jika
dapat aku menangis, mungkin air mata ini akan melebihi derasnya hujan
Jika
dapat aku berteriak, mungkin teriakan ini sampai ketelinga yang ada dipenjuru
dunia,
Namun
lagi-lagi tubuh inipun tak berdaya,
Jangan
kan untuk berteriak, untuk berdiri pun kaki ini terasa sangat rapuh.
*puisi
dalam kegelapan malam*.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar