Diri ini pun tak dapat memahami semua ini,
hati ini tak mampu menahan gejolak hati yang selalu menyayanginya,
hati ini pun selalu tak berdaya dengan cinta yang tak pasti seperti ini,
aku pun seperti pemburu burung,
yang selalu mencoba untuk dapat menangkap burung tersebut,
namun teramat sulit untuk aq menangkap burung itu,
terlalu jauh burung itu terbang,
dan terlalu susah untukku mengejarnya,
aku tak ingin mematahkan kaki burung itu dengan ketapel ini,
karena aku tak ingin kaki burung itu terluka,
mengapa hati mu terlalu keras?
dan mengapa diri ini mungkin terlalu bodoh karena selalu merindukannya,
merindukan kasih sayang dari seseorang yang belum tentu hatinya untukku pula,
apakah aku yang bodoh, ataukah memang beginilah rasanya gila karena cinta,
mengapa setiap ada rasa cnta, selalu beriringan dengan kesakitan,
mengapa ketika hati ini mencinta, selalu saja merasakan luka,
apakah sampai saat ini aku tak dapat memahami dan mengerti apa itu cinta,
sehingga yang aku rasakan selama ini hanya pedihnya mencinta,
bukan kah dengan adanya cinta akan menjadikan kita bahagia,
tapi mengapa aku saat ini berulang kali merasakan luka,
terkadang dalam lirih doa ku aku bertanya kepada Tuhan,
kenapa aku tercipta menjadi seorang yang terlalu cinta dengan kaum Adam?
mengapa aku tidak seperti teman ku yang lain yang tidak terlalu cinta kepada kaum Adam?
mengapa aku seperti ini Ya Allah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar